Derawan & Labuan Cermin: Yes, I was Here! | Meginjakkan kaki di Tanah Borneo Part #2

Hi!

I'm back! jarak antara tulisan saat ini dengan yg lalu lumayan lama. sebab, terbentur dengan adanya rutinitas serta kegiatan lain yang tidak bisa dilewatkan. ditambah, kondisi sedang sakit membuat saya sedang tidak mood untuk menulis untuk sementara waktu.

Tulisan saya kali ini ingin meneruskan tulisan yang sudah saya post sebelumnya. 
Sudah saya kasih hint bahwa pada hari pertama saya dan rombongan tanjidor akan menuju ke sebuah tempat apabila ditempuh dari Pulau Derawan sekitar 3.5 jam lamanya. namun apabila teman-teman berangkat dari Berau, total perjalanan menjadi 6 jam (katanya), namun terdiri dari perjalanan darat dan laut.  tapi mau kemana kah kita...



2. Day 2: Sabtu, 25 Maret 2017

(1) Danau Labuan Cermin

Destinasi pertama yang ditawarkan ke group perjalanan ini yaitu ke Labuan Cermin. dikarenakan jarak tempuh yang memang terjauh dari destinasi lainnya di sekitaran kawasan Pulau Derawan maka Danau Labuan Cermin lah yang menjadi urutan pertama perjalanan kami.

Labuan Cermin ini berada di Kabupaten Berau, tepatnya di Desa Labuan Kelambu, Biduk-Biduk. konon, katanya danau ini memiliki dua rasa, tawar di bagian atas permukaan, dan asin di bagian bawah atau dasar. tapi, saya ga nyobain sih, hehehe. 
keindahan danau ini yaitu apabila terdapat pantulan sinar matahari danau ini seakan memantulkan cahaya bening seperti cermin atau kaca, hingga sampai ke dasar danau. mungkin dari situlah dinamakan Danau Labuan Cermin, ya. 
kami berangkat subuh sekitar jam 5 menggunakan speed boat, sebab perjalanan memakan waktu hingga 3.5 jam. kami  berangkat saat langit masih gelap. para nelayan pun masih berkutat dengan jaring untuk menangkap ikan, hingga perlahan muncul sunrise.

sebelum menuju Labuan Cermin kami diajak untuk singgah di Whaleshark point. whaleshark atau hiu paus konon hanya ada beberapa kawasan di Indonesia saja. salah satunya di Kawasan Pulau Derawan, dan hanya menampakkan dirinya dalam musim atau bulan tertentu saja. konon hewan mamalia ini hewan langka dan sangat dilindungi keberadaannya. Apabila ingin tahu detail mengenai whaleshark, kindly Google it! :)

semburat jingga menyapu langit biru, disambut burung-burung yang siap memangsa ikan-ikan kecil yang muncul di permukaan laut.

sayangnya, setelah agak lama kami berada di tengah-tengah laut, kami tidak menemukan tanda-tanda munculnya whaleshark. yang ada malah beberapa dari kami mabuk laut karena lama terombang-ambing diatas laut. I have never throw up just because of a seasick! when I was a kid, i even stayed at the ship for a week and I was fine, but then...... kondisi tubuh yang kurang oke dan kurangnya menghirup udara mungkin jadi salah satu faktornya. 

Sampai di dermaga Biduk-Biduk kami disambut dengan sekumpulan nelayan yang sepertinya habis melaut. sebab dipinggiran dermaga berceceran hasil tangkapan mereka, mulai dari kepiting, ikan juga ada, dan kerang. kalau tidak salah, info dari salah satu teman, desa ini berbatasan dengan pantai teluk Sulaiman. Sayangnya rombongan kami tidak kesana, sih.

we (definitely) ready to go!
credit: Chacha's

photo credit: Suti's (she's in front of us!)

sebagian dari group
credit: team Piknik Nusantara

untuk menuju danau kami harus menaiki boat/sampan/perahu kecil (you name it lah). disitulah kami disambut dengna cuaca buruk, diiringi hujan lumayan deras. tidak ada cahaya matahari menghampiri kami. sehingga Labuan Cermin nampak seperti danau.. danau biasa seperti umumnya :( padahal apabila sampai di danau Labuan Cermin, saat inilah yang kami tunggu-tunggu, berenang di tengah danau yang bersiramkan cahaya matahari, memantulkan cahaya hingga ke dasar danau. kalau di foto kayak Edward Cullen berubah mengkristal gitu :( hahaha

persoalan cuaca memang tidak ada yang bisa menebak. siapa yang akan mengira, padahal subuh-subuh saat kami akan berangkat cuaca sangat baik, langit dari warna biru gelap berubah perlahan menjadi warna merah-ungu-pastel-jingga hingga perlahan muncul warna biru diiringi putih nya awan. saat sudah setengah perjalanan, kami disambut kencangnya ombak dan hujan deras. seketika awan jadi kelabu. hatiku jadi sendu :( ah, baiklah :(

tapi danau labuan cermin tetap tidak kehilangan pesonanya, meski tidak ada cahaya matahari yang memantulkan kebeningannya, danau pun tetap  tampak seperti warna biru tosca dan sangat bening. cantik :) kebayang, kalau beneran ada sinar matahari cantik nya seperti apa.
in frame: Mba Rina (she's a solo traveler from Depok hehehe!)
kindly visit her blog, with one way click (here)
satu-satunya yang berani mengenakan bikini dan outfit paling kece (well done, sis! :D) 
pada saat foto ini diambil, hujan sempat berhenti dan bisa foto-foto walau sebentar.

oh iya, kedalaman danau ini katanya kurang lebih 4-5 meter. disarankan untuk tetap pakai life jacket apabila ingin tetap aman (for those who can't swim! just like me).


baiklah, ini adalah hari pertama saya menyebur di dalam air di kepulauan Derawan (tentunya pakai life jacket!) dan ternyata... ya Allah! airnya dingin sekali! mungkin karena sedang hujan dan tidak adanya matahari sehingga membuat cuaca dan udara disana sungguh dingin. saya iseng snorkel karena kebetulan membawa google. sayangnya saya tidak menemukan ikan-ikan kecil, melainkan batu dan pohon-pohon serta akar yang menjulur dari dasar air. sekeliling danau tersebut merupakan hutan, maka wajar di dasar air akan nampak batang pohon yang telah tumbang. tapi, luar biasa biru. airnya jernih dan bersih sekali. lagi-lagi saya membayangkan apabila ada matahari tentu akan memantulkan keindahan airnya.
hujan kembali mengguyuri Labuan Cermin, tapi masih terlihat dasar danaunya, 'kan?
kami berada di sana kurang lebih selama 2 jam, kemudian kembali ke dermaga menggunakan perahu. 
setelah makan siang, kami bergegas kembali ke speed boat dan melanjutkan perjalanan kami. mau kemanakah lagi kita?


(2) Pulau Manimbora (Spongebob Island)

saat bertolak ke Derawan, kami singgah di sebuah pulau, namanya Pulau Manimbora atau Spongebob Island. kenapa disebut Pulau Spongebob? bagi yang pernah menonon kartun spongebob pasti pernah melihat pulau tempat si Spongebob Squarepants dan kawan-kawan tinggal. yes! Bikini Bottom Island. kurang lebih sama lah, seperti wujud si Pulau Manimbora dari kejauhan. hehehehe.

tapi, ternyata pulau ini menyimpan misteri. sebab tour leader kami bilang bahwa jangan sampai main ke balik pulau ini, dia ga bermaksud untuk menakuti kami, tapi memang dasarnya kami semua kepo orangnya :( ternyata, dari hasil kepo (seadanya) ditemukan bahwa: terdapat tulang-belulang dan tengkorak manusia berserakan dibelakang pulau tersebut.



tapi.. setelah saya kepoin lebih lanjut dari internet dan beberapa blogger yang pernah melakukan perjalanan ke pulau ini, ternyata di balik pulau tersebut terdapat beberapa makam dari kayu dan juga nisan. mungkin saja, pasir laut tidak dapat menghancurkan seketika tulang-belulang manusia tersebut. dan mungkin saja, karena makam tersebut dari kayu, tentu tidak dapat menghancurkan tulang belulang tersebut. 

baiklah, sudah tidak mistis lagi sepertinya. apabila kalian kesana pada saat muncul matahari (lagi-lagi cuaca mendung dan gerimis! tidak bisa lama-lama menggunakan kamera) kalian sangat beruntung, dimanjakan dengan air laut yang biru dan pasir yang putih menjadi tempat yang tepat untuk bersantai sejenak.

tapi, (lagi-lagi) apabila kalian kesana, mohon diperhatikan kebersihan lokasinya, ya! meski pulau ini tidak berpenghuni, namun sudah seharusnya (dan wajib!) kita semua menjaga kebersihan dan keindahan alam :)
Pulau Manimbora dari atas. apabila dari jauh tampak seperti Bikini Bottom
dan dibaliknya itulah konon terdapat tulang dan tengkorak manusia.
thanks to Bang Fran, drone pilot dari Piknik Nusantara :)
credit: Pinus's
coba tebak, saya disebelah mana?

setelah puas berfoto dan istirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan menuju penginapan di Pulau Derawan.

saat kami sampai di penginapan, lagi-lagi sampai pada saat sunset. penginapan kami ini memang memiliki spot yang tepat untuk menikmati sunset.

credit: Piknik Nusantara
inilah bench sofa yang bisa untuk bersantai dan menikmati sunset, yang perlahan hilang dibelakang kami.
maghrib berkumandang dan saat nya untuk beribadah dilanjutkan dengan makan malam dan acara bebas. jangan tidur larut malam sebab besok akan (kembali) jadi hari yang panjang dan tentunya badan harus fit.

baiklah, mungkin sekian cerita lewat tulisan saya pada hari kedua ini. kemungkinan akan ada beberapa part lagi hingga cerita liburan di Derawan ini berakhir. (tujuan lainnya agar tidak terlalu panjang juga tulisannya hehe!)

see you in my next post, fellas!

Kindly click this link to read the Part #1. Part #3 also already posted, click here

cheers!
Fany





Comments

Popular posts from this blog

[K-Drama review] One Spring Night (2019) : A heartwarming yet simply-realistic

'Coco' Film Review: Sebuah Petualangan Memperjuangkan Hidup, Cita-Cita, dan Keluarga

Pertama Kalinya! | My First MUN Experience