Kembali menulis, seberapa penting?






Hi semua!

sudah hampir 1,5 tahun rasanya saya tidak mampir dan menulis di blog ini lagi. sesuatu yang dulu begitu mengasyikkan, apapun bisa diceritakan, keluh kesah,galau, senang, sedih, bahkan biar hanya sekedar info dan artikel hiburan (seperti movie review & book review) saya ceritakan disini. 

sejak adanya dan berkembangnya teknologi, jujur aja, semua yg mengasyikkan dan bikin nagih itu (termasuk nulis di blog) agak dilupakan. masyarakat lebih dimanjakan dengan gambar-gambar digital yang bisa diakses dari manapun, kapanpun, hanya dengan melihat-sedetik-dua detik-hingga tanpa terasa satu jam-berjam-jam mata dimanjakan dengan gambar-gambar digital. dengan lahirnya aplikasi-aplikasi canggih yang menghubungkan dengan situs pertemanan dengan atau tanpa batas, masyarakat jadi tahu berita apa yang terkini, apa yang sedang kita lakukan, termasuk kita sedang dengerin lagu apa. one click away! kita jadi tahu semuanya. seru ya! masyarakat hanya jadi tahu tulisan hanya dengan gambar, sisi positif nya kita jadi rajin membaca sih (tapi baca apa dulu, nih)dan jauh lebih ekspresif meski lewat gambar dan media. sisi lainnya, dengan membaca dan adanya aplikasi tersebut masyarakat juga jadi lebih kritis dengan keadaan yang sedang dilihatnya.

Meski demikian, apa kita lantas lupa dengan menulis? semenjak saya kuliah, saya merasakan betul betapa pentingnya menulis. awalnya sih, karena tugas kuliah,ya. kita diminta untuk membuat makalah, jurnal, bahkan kalau saya mahasiswa hukum diminta buat legal opinion dan perjanjian sederhana. 

awalnya saya berencana aktif menulis lagi di blog ini sambil kuliah. pernah kepikiran juga, mau nulis blog dalam bahasa Inggris lebih sering dan yang dibahas disini adalah tentang hukum. English skills nya dapet, technical skill nya juga dapet. tapi, semua itu saya urungkan. lagi-lagi saya sudah terlena dengan aplikasi dan semua yang ingin saya bagian sudah terpasang di aplikasi media sosial tersebut. bagi yang pernah baca tulisan saya sekitar 2012-2015 nah, itulah tulisan masa-masa saya kuliah. tapi tidak ada satupun pembahasan tentang hukum. hahaha! bahasa Inggris, sih. tapi kalau saya baca-baca lagi kok English skill saya terasah kalau lagi galau ya? :( 

anyway, tidak ada yang salah dengan semua itu. sekarang sudah tahun 2017.

sejak saya mulai menggarap skripsi, agak ada rasa sedikit menyesal dari diri saya: mengapa saya tidak mencoba latihan menulis atau setidaknya memberi legal opinion di blog saya ini. begini loh, skripsi itu adalah tugas akhir seorang mahasiswa sebelum menjadi sarjana. isinya tentu, hasil penelitian dan pembelajaran kita selama kuliah yang dihubungkan dengan studi kasus pilihan kita. toh, nantinya skripsi itu akan dibukukan dan dibaca oleh semua orang (terutama adik-adik junior). mungkin dan bisa jadi akan jadi panutan. bagaimana bila, tulisan saya tersebut tidak layak untuk dibaca? kurang padat berisi? bahasanya kurang runut dan lain-lain? saya punya keinginan dulu, kalau saya bikin skripsi inginnya seperti buat buku yang ada di toko buku. orang-orang beli buku itu bukan hanya karena isi atau ilmu yang ada didalamnya, melainkan juga penulis nyaman dengan bahasa yang saya sajikan. jadi tidak hanya baca bagian yang penting-penting lalu di stabilo tulis di jurnal kemudian cantumkan catatan kaki-selesa-tutup buku-simpan.

sekarang saya sudah bekerja, dan saya kini sangat menyadari betapa pentingnya menulis. menulis dapat membantu kita menjadi lebih kritis, dapat membantu kita mengeluarkan isi pikiran-bukan hanya isi hati. secara tidak sadar, mungkin,menulis membantu kita menjadi lebih ahli dalam berkomunikasi. 

sekarang, saya sudah bekerja kurang lebih 1.5 tahun di perusahaan swasta asing. hingga saat ini, jujur, saya masih kepikiran untuk melatih diri saya untuk lebih berlatih menulis lagi. saya punya rencana dengan diri saya, bahwa akan lebih sering menulis di blog ini. (salah satu) sarana saya untuk berkomunikasi dan salah satu sarana saya untuk jauh lebih kritis, dan salah satu sarana saya untuk jauh lebih kreatif.

ah, baiklah. (lagi-lagi) saya sudah hampir kehabisan ide. saya sudahi dulu ya, sampai bertemu dengan tulisan saya berikutnya. semoga jauh lebih berisi demi Saya yang jauh lebih kritis & kreatif di tahun 2017.


cheers!
Fany

Comments

Popular posts from this blog

[K-Drama review] One Spring Night (2019) : A heartwarming yet simply-realistic

'Coco' Film Review: Sebuah Petualangan Memperjuangkan Hidup, Cita-Cita, dan Keluarga

Pertama Kalinya! | My First MUN Experience