determines your destiny



Senang sekali rasanya bisa kembali lagi ke blog ini. kira-kira sudah setahun lebih ya, saya tidak membuka laman blog ini. ingat pun tidak hehehe. oiya, alhamdulillah sekarang saya resmi mengantongi gelar dan ijazah sebagai Sarjana Hukum. bagi yang mengikuti blog ini sejak tahun 2010 pasti tahu betul gimana struggling saya melawan ego hanya untuk mendapatkan kursi di bangku PTN. dan kalau di hitung-hitung, saya baru masuk kuliah pada tahun 2011 dan selesai tahun 2015 bulan April. ya, alhamdulillah cukup 3 tahun 6 bulan saja kuliahnya. saya pun bangga akhirnya bisa mengalahkan ego saya selama 5 tahun terakhir. saya bisa melawan takut, khawatir, dan sebagainya dalam 5 tahun terakhir, demi bisa mengantongi ijazah sarjana. saya bisa buktikan kepada keluarga ataupun siapapun yang dulu pernah ada yang mempertanyakan, "gak sayang Fan, nunda setahun?" "jangan nangis ya liat teman-teman sebaya nya sudah lulus". saya akan lebih menyayangkan kalau tidak menuruti keinginan saya sendiri. selama itu positif, kenapa tidak? keluarga dirumah mendukung, kok. buktinya saya bisa, bahkan teman sekelas SMA saya dulu masuk di kampus yang sama namun beda angkatan (dia angkatan 2010) masih berkuliah seperti biasa sambil skripsian.

rasa syukur dan selalu yakin rezeki dari Allah tidak akan tertukar. dimana ada usaha disitulah ada hasil.

saya bersyukur masih diberi kesempatan berkuliah, saya bersyukur mendapatkan dosen yang sulit ditemui, super sibuk, bahkan almost perfect disetiap pekerjaannya, saya bersyukur memilih peminatan hukum yang orang-orang anggap "dewa" hahaha saya nggak tahu kenapa orang-orang bilang peminatan hukum internasional dianggap dewa. kenapa tidak pidana atau perdata. semua sama kok. sekali lagi, minat dan selera masing-masing, ya. tapi yang saya syukuri adalah memiliki kakak dan orang tua yang supportive, tidak pernah memaksakan kehendak harus lulus kapan, tepat waktu, bahkan peminatan, dan sebagainya 'kamu sudah dewasa, tentukan sendiri' katanya. justru faktor-faktor diatas lah yang mendorong saya untuk dapat selesai lebih awal dari target. target saya adalah ujian sidang skripsi bulan Mei, eh, malah dikasih Maret. lebih cepat 2 bulan, kan? sehingga saya bisa wisuda pada bulan April. alhamdulillah.

kalau ditanya soal IPK, menurut saya sudah cukup dan memenuhi standar perusahaan dalam mencari pegawai baru. tinggal sekali lagi, bagaimana Tuhan mengatur rejeki kita saja. meskipun jujur, saya ragu dan ingin mengulang beberapa mata kuliah setelah sidang skripsi karena kurang puas dengan IPK yang ada, menciut melihat teman-teman yang IPK nya jaaauh lebih bagus dari saya. tapi ada kehendak lain, tiba-tiba diarahkan ke wisuda lebih cepat. sekali lagi saya bersyukur.

kini saya tengah menunggu panggilan kerja di beberapa perusahaan semenjak lulus bulan April. sudah beberapa kali ada tahap interview dan psikotes tapi sepertinya belum ada yang nyangkut. mungkin Allah sedang menguji saya sekali lagi, dan lebih meningkatkan ketakwaan dan tawakkal terus pada Nya. belum lagi sekarang ini bertepatan dengan bulan puasa, ada kesulitan waktu itu pada saat interview dan psikotest, yang mana saya dihadapkan bermacam-macam test dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, bayangkan test seperti itu tanpa makan dan minum diruangan ber-AC! mungkin saya nya yang lebay, ya. tapi beneran deh, kalau tidak fokus mengerjakan, meleng sedikit buyar mengerjakannya. kemudian tahap interview, saya diminta bercerita macam-macam, mulai dari self- description, keluarga, kampus, dan organisasi, bahkan beberapa pertanyaan hukum juga skripsi. suara saya nyaris tercekat, serak, dan batuk-batuk. sekali lagi di ruangan ber-AC selama kurang lebih 2 jam (gantian user dan HR) hanya berbicara dan bercerita, kalau tidak fokus sekali lagi, wah saya tidak tahu apa yang akan saya jawab dan jelaskan pada user dan HR. meskipun saya baru hanya mengikuti interview dan psikotes, sekali lagi saya bersyukur dan beruntung karena diberi kesempatan dipanggil pada saat itu. bayangkan, pasti ada ratusan bahkan ribuan pelamar tapi saya beruntung dapat kesempatan untuk mengikuti seleksi tersebut. lolos tidak lolos, salah atau benar, sekali lagi Allah yang punya kuasa. yang penting berusaha kan. we're only human, people.
(for noted, meski saya applied  di beberapa company atau lawfirm, saya tidak akan lupa dengan cita-cita saya)

nah, for the past 5 years.  saya selalu meyakini memilih sebuah pilihan diantara pilihan adalah ujian terberat, bagi saya loh, ya. dari mulai saya galau harus ambil jurusan apa, kampus PNJ, UI atau UNDIP, saya galau ambil peminatan apa, sampai terakhir galau banget soal saya harus lulus dalam tempo 3.6 tahun atau 4 tahun. bisa jadi sehabis ini galau lagi dapat beberapa panggilan hehe.. sekali lagi, life is a choice, kalau saya mengutip quote dari Aristoteles yang menjadi motto di lembar skripsi saya, ".....choice, not chance, determines your destiny". dan terakhir Innallaha yukhliful mii'aad.... (sesungguhnya Allah tidak akan melupakan janjiNya, QS  Ar Ra'du: 31)






see ya on another post, fellas! so glad to be back!


FanyArfi

Comments

Popular posts from this blog

[K-Drama review] One Spring Night (2019) : A heartwarming yet simply-realistic

'Coco' Film Review: Sebuah Petualangan Memperjuangkan Hidup, Cita-Cita, dan Keluarga

Pertama Kalinya! | My First MUN Experience